Diawal September 2008 ini kita dikejutkan dengan fenomena alam yang luar biasa, yaitu munculnya hujan salju yang menyebabkan satu kawasan sekitar 5 kilometer persegi tertutup salju di seluruh permukaannya. Kontan saja seluruh penduduk yang semula terheran-heran langsung pada keluar rumah untuk menikmati hamparan salju yang datang bagaikan mimpi, itung-itung daripada pergi ke Swis dengan biaya yang tidak terjangkau oleh mereka.
Tayangan di layar kaca TVone tersebut selain membuat saya tersenyum-simpul sendiri, juga mengundang rasa syukur, karena penduduk setempat menikmati salju seperti halnya mengulum “es gandul tali merang” (gerusan es pasrah yang dikepal-kepal sebesar genggaman tangan, kemudian digantung dengan seutas jerami, dan dicelup ke dalam sirup berwarna merah). "Waduuuh nikmatnya mak nyusss, pokoknya top markotop dech". Waktu saya kecil, di Kediri pernah terjadi hujan es kecil-kecil tapi belum sampai menjadi lapisan salju di jalanan., dan yang biasanya saya keluar rumah (hujan-hujanan) saat itu memilih di dalam rumah saja, karena butiran es kecil-kecil tersebut menyebabkan rasa sakit saat menjatuhi tubuh. Dan beberapa bulan yang lalu hal tersebut juga pernah terjadi di kota Bandung, namun hanya sesaat saja.
Mungkin kalau salju tersebut jatuh di lereng pegunungan Jayawijaya, anda tidak akan heran karena memang puncak gunungnya tertutup salju. Namun hujan salju tersebut justru terjadi di Afrika tepatnya di Kenya yang sering kekeringan karena suhu udaranya yang kelewat panas, naaah anda baru percaya bahwa fenomena alam yang luar biasa telah terjadi.
Orang Jawa bilang “Opo gak nganeh-anehi”… (tentu atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa).
.
1 komentar:
semoga kita semua dalam lindungan-Nya.
Posting Komentar